TENGGARONG, KTV – Tim Pembina Posyandu Kabupaten dan Kecamatan se-Kutai Kartanegara (Kukar) mengikuti kegiatan sosialisasi dan peningkatan kapasitas yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar di Pendopo Odah Etam, Kamis (18/9). Acara dibuka langsung oleh Kepala DPMD Kukar, Arianto, serta dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Kukar sekaligus Ketua Pembina Posyandu, Andi Deescha Pravidhia Aulia.
Dalam arahannya, Arianto menjelaskan bahwa transformasi posyandu kini mengacu pada Permendagri No. 13 Tahun 2024, yang memperluas fungsi posyandu melalui penerapan 6 Standar Pelayanan Minimal (SPM). Enam bidang itu meliputi pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketenteraman dan ketertiban umum, serta layanan sosial.
“Konsep baru ini menjadikan posyandu tidak hanya fokus pada balita atau lansia, tapi juga menyentuh layanan pendidikan, perbaikan lingkungan, hingga bantuan sosial. Harapannya, posyandu menjadi pusat layanan masyarakat yang lebih komprehensif,” ungkap Arianto.
Kukar menjadi satu-satunya kabupaten di Kaltim yang sudah mengimplementasikan Posyandu 6 SPM dengan dukungan lintas OPD. Hingga 2025, tercatat 827 posyandu tersebar di 20 kecamatan, terdiri atas 582 di desa dan 245 di kelurahan, dengan melibatkan lebih dari 7.300 pengurus dan 8.600 kader.
DPMD juga melaporkan berbagai program penguatan posyandu, mulai dari pelatihan ribuan kader, pembangunan gedung posyandu, penyediaan alat permainan edukatif, hingga bantuan makanan bergizi. Selain itu, Kukar juga aktif mengikuti lomba posyandu tingkat nasional melalui perwakilan Desa Handil Baru (Anggana) dan Desa Giri Agung (Sebulu).
Acara kemudian dilanjutkan dengan paparan dan diskusi interaktif bersama narasumber Ali Muchsin Ashari dari Gugus Tugas Pendamping Desa, yang menekankan pentingnya peran posyandu sebagai garda terdepan pelayanan dasar di tingkat masyarakat.
