JAKARTA, KTV – Wakil Ketua Umum organisasi relawan pendukung Presiden Joko Widodo (Projo), Freddy Damanik, menghadiri panggilan dari Polda Metro Jaya sebagai saksi dalam kasus dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo.
“Hari ini saya dipanggil sebagai saksi atas laporan terkait Pak Jokowi. Namun, dari surat panggilan yang saya terima, saya lihat perkaranya kini telah digabung dengan laporan lain seperti dugaan penghasutan,” ujar Freddy saat ditemui di Jakarta, Kamis.
Ia menambahkan bahwa sebelumnya dirinya telah dimintai keterangan dalam tahap penyelidikan kasus tersebut dan kini kembali hadir untuk memberikan keterangan dalam tahap penyidikan.
Saat ditanya mengenai dokumen yang dibawa, Freddy mengaku tidak membawa bukti fisik apa pun. “Saya hanya memberikan klarifikasi terhadap video dan pernyataan yang beredar di media. Misalnya, apakah benar saya yang ada dalam video itu, apakah pernyataannya benar, atau apakah benar ada pernyataan dari Roy Suryo atau Dokter Tifa,” jelasnya.
Freddy meyakini proses penetapan tersangka akan berlangsung dalam waktu dekat, mengingat penyelidikan telah naik ke tahap penyidikan.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menyampaikan bahwa kasus dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi telah ditingkatkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan.
“Dari hasil gelar perkara semalam, untuk laporan pertama yang dilayangkan oleh Insinyur HJW ditemukan dugaan tindak pidana, sehingga kasusnya resmi naik ke tahap penyidikan,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Jumat (11/7).
Ia menambahkan, sejumlah laporan dari Polres yang telah ditarik ke Polda Metro Jaya juga ditemukan indikasi peristiwa pidana, yang menyebabkan kasus-kasus tersebut turut naik ke tahap penyidikan.
“Ada dua kelompok besar. Pertama, kasus pencemaran nama baik sudah naik penyidikan. Kedua, laporan tentang penghasutan dan pelanggaran UU ITE juga naik ke tahap penyidikan,” tutupnya.
