KLATEN, KTV – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa dalam waktu tiga bulan ke depan, seluruh unit Koperasi Merah Putih yang tersebar di desa dan kelurahan se-Indonesia harus sudah berjalan secara aktif.
Pernyataan ini disampaikan dalam acara peluncuran 80.000 lebih Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (14/7). Dalam kesempatan tersebut, Zulhas menyebut bahwa secara legal, sudah terbentuk 80.081 unit koperasi di seluruh Indonesia, dan 108 di antaranya telah siap beroperasi.
“Ini langkah awal dari gerakan besar. Meski baru 108 koperasi yang berjalan, kami menargetkan seluruhnya sudah aktif dalam tiga bulan mendatang,” ujar Zulhas.
Ia menyampaikan optimisme bahwa dengan aktifnya seluruh koperasi tersebut, akan muncul sentra-sentra ekonomi baru di tingkat desa dan kelurahan dalam waktu 3–4 tahun ke depan.
Gerakan Koperasi Merah Putih ini disebut sebagai bentuk nyata pemberdayaan ekonomi dari akar rumput, dengan satu juta orang disiapkan sebagai pengelola koperasi untuk mendampingi warga desa membangun kemandirian ekonomi.
Merespons arahan Presiden Prabowo, Zulhas menekankan pentingnya kemandirian pangan nasional. Menurutnya, Indonesia harus lepas dari ketergantungan impor dan fokus membangun sistem pertanian berbasis desa yang adil dan berkelanjutan.
“Lewat koperasi ini, kita akan memperkuat posisi petani dan nelayan. Bukan hanya sebagai tempat distribusi, tapi juga memutus rantai distribusi yang tidak adil serta membebaskan masyarakat dari tengkulak dan praktik rentenir,” tambahnya.
Zulhas juga menjelaskan bahwa koperasi akan memiliki peran multifungsi. Selain menyediakan kebutuhan pokok dan layanan dasar seperti klinik, apotek, dan outlet LPG, koperasi juga akan mengelola fasilitas desa seperti gudang hasil panen, pengering padi dan jagung, unit simpan pinjam, hingga pembayaran listrik dan logistik desa. Semua ini dirancang agar koperasi menjadi tulang punggung ekonomi lokal yang sesuai dengan potensi desa masing-masing.
Acara peluncuran tersebut turut dihadiri oleh para menteri yang terlibat dalam pembentukan program koperasi ini.