BALIKPAPAN, KTV – Wakil Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Ingkong Ala, S.E., M.Si., memaparkan sejumlah poin penting dari kunjungannya ke Kuching, Sarawak, Malaysia, dalam acara silaturahmi bersama Panglima Kodam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, S.I.P., M.Sc., serta tokoh-tokoh adat Dayak yang digelar di Lapangan Sky Box Makodam VI/Mlw, Balikpapan, pada Selasa (24/6).
Dalam kesempatan tersebut, Ingkong Ala menyampaikan bahwa dirinya hadir di Kuching mewakili Pemerintah Provinsi Kaltara sekaligus sebagai tokoh adat Dayak dalam rangka menghadiri perayaan Gawai Dayak Sarawak. Ia mengatakan telah memanfaatkan kunjungan tersebut untuk membahas peluang kerja sama lintas batas, khususnya dalam aspek sosial, budaya, dan ekonomi antar kedua negara.
“Kami menyampaikan harapan agar pemerintah dari kedua negara lebih memperhatikan pembangunan kawasan pedalaman, agar kesejahteraan masyarakat di perbatasan tidak tertinggal dari masyarakat kota,” jelas Ingkong.
Ia juga menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur jalan yang menghubungkan kawasan 3T (tertinggal, terdepan, terluar) dengan wilayah lain, sebagai kunci mempercepat aktivitas ekonomi masyarakat di perbatasan.
“Hubungan Indonesia dan Malaysia sangat erat karena kita serumpun, memiliki akar budaya, bahasa, dan hubungan darah yang kuat. Sejak dulu masyarakat Dayak sudah menggunakan jalur setapak untuk bersilaturahmi dan merayakan tradisi seperti Gawai,” tambahnya.
Dalam forum yang berlangsung pada 20 Juni 2025 di Wisma Bapa Malaysia, Kuching, Wagub juga menyinggung pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) oleh pemerintah Indonesia. Ia menyebut beberapa PLBN sudah beroperasi, seperti di Sebatik dan Long Nawang, dan proyek PLBN Long Midang akan segera dimulai menggunakan dana APBN.
“Langkah ini menjadi bukti komitmen Indonesia dalam membangun kawasan perbatasan. Kami berharap Malaysia turut membangun infrastruktur penunjang seperti jalan penghubung dari Kapit atau Bintulu ke perbatasan, dan mendirikan kantor imigrasi di wilayah yang berseberangan dengan PLBN Long Nawang,” ungkap Ingkong, sembari mengapresiasi keberadaan Kantor Imigrasi Ba’kelalan yang telah beroperasi.
Ia menjelaskan, diskusi dalam forum Gawai Dayak bertujuan untuk mendorong pemerintah pusat Malaysia agar mempercepat pembangunan jalan dan kantor imigrasi di wilayah perbatasan mereka, sehingga dapat menunjang kelancaran aktivitas ekonomi dan lintas batas antar kedua negara.
“Harapan kami, kerja sama ini bisa mendukung penguatan sektor sosial, pendidikan, kesehatan, dan budaya, sekaligus menekan praktik-praktik ilegal yang mengganggu stabilitas kedua negara,” tutup Ingkong Ala.
Sebagai bagian dari agenda kunjungannya, Ingkong juga berkesempatan menghadiri jamuan makan malam bersama Perdana Menteri Malaysia, YAB Datuk Anwar Ibrahim.