BANJAR, KTV – Unit Produksi Benih (UPB) Sungai Tabuk yang berada di bawah pengelolaan Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Provinsi Kalimantan Selatan terus memperkuat perannya dalam mendukung ketersediaan benih padi unggul maupun lokal untuk kebutuhan petani di daerah.
Dengan areal garapan seluas 10 hektare, lokasi ini menjadi salah satu sentra produksi benih terbesar di Kalimantan Selatan. Dari total lahan tersebut, sekitar 7 hektare dimanfaatkan khusus untuk perbanyakan benih, terbagi atas 2 hektare untuk varietas lokal dan 5 hektare varietas unggul.
Penanggung Jawab UPB Sungai Tabuk, Khairiyadi, mengungkapkan bahwa produksi dilakukan dua kali setahun, baik pada musim kemarau maupun penghujan. Biasanya, kegiatan dimulai pada April hingga November untuk menghindari risiko serangan hama tikus dan burung pipit yang kerap meningkat di luar periode tersebut.
“Untuk lahan dalam, varietas lokal lebih cocok dibandingkan padi unggul. Walau ada ancaman hama seperti walang sangit, hawar daun, dan busuk batang, semua masih dapat dikendalikan. Tapi tikus dan pipit tetap menjadi tantangan utama,” jelas Khairiyadi, Selasa (9/9/2025).
Hasil produksi rata-rata mencapai 5 ton gabah kering panen per hektare. Setelah melalui proses pengeringan dan sortasi, benih yang siap ditanam berkisar 3 ton per hektare. Benih tersebut kemudian didistribusikan ke berbagai wilayah, seperti Tapin, Hulu Sungai Tengah, Tanah Laut, hingga sebagian Tabalong.
Jenis benih yang tersedia pun bervariasi, mulai dari Benih Dasar (BD), Benih Pokok (BP), hingga Benih Sebar (BR), semuanya dilengkapi dengan sertifikat resmi. Adapun harga benih mengikuti ketetapan Pemprov Kalsel melalui surat edaran, yakni Rp11.000/kg untuk BD ke BP dan Rp10.000/kg untuk BR di tahun 2025.
Khairiyadi menambahkan, petani tidak dikenakan persyaratan khusus untuk membeli benih dari UPB Sungai Tabuk. “Yang terpenting, benih dimanfaatkan secara maksimal agar kualitas turunannya tetap terjaga,” ujarnya.
Keberadaan UPB Sungai Tabuk dinilai krusial dalam mendukung ekosistem pertanian Kalsel. Dengan pengelolaan yang terarah, unit ini diharapkan terus menjadi pusat perbenihan strategis yang berperan penting bagi ketahanan pangan daerah di masa depan.