TNI Berhasil Lumpuhkan 3 Anggota Separatis Bersenjata di Kabupaten Puncak, Papua Tengah

JAKARTA, KTV – Pasukan TNI kembali melakukan operasi militer di wilayah Kampung Tigilobak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, pada Kamis, 31 Juli 2025. Operasi ini merupakan respons atas laporan masyarakat terkait keberadaan kelompok bersenjata di daerah tersebut, serta bagian dari tindak lanjut atas peristiwa gugurnya prajurit TNI di Ugimba pada 2019 lalu, di mana satu unit senjata api jenis SS2 V4 sempat dirampas oleh kelompok separatis.

Dalam pelaksanaan operasi, sempat terjadi kontak tembak dengan kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM). Situasi ini memaksa personel TNI untuk mengambil tindakan tegas, yang mengakibatkan tiga anggota kelompok tersebut dinyatakan tewas. Identitas yang telah dikonfirmasi antara lain Ado Wanimbo dan Meni Wakerw alias Jumadon Waker. Satu korban lainnya masih dalam proses identifikasi lebih lanjut.

Ado Wanimbo diketahui merupakan komandan wilayah Ugimba dari Kodap VIII Kemabu dan telah lama masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polres Mimika, sesuai surat DPO/36/IV/2017/Reskrim tertanggal 30 April 2018.

Dari lokasi kejadian, aparat berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk senjata api SS2 V4 lengkap dengan teleskop Trijicon, yang diketahui merupakan senjata milik prajurit TNI yang gugur pada 2019. Selain itu, turut ditemukan senapan angin, tiga buah magazen, 64 butir peluru kaliber 5,56 mm, empat unit ponsel, dokumen pribadi, uang tunai, perlengkapan pribadi, serta beberapa barang lainnya seperti noken dan tas selempang.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, dalam pernyataannya dari Cilangkap, Jakarta Timur pada Selasa (29/7/2025), menegaskan bahwa operasi ini dijalankan sebagai bagian dari tugas TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP), sebagaimana diatur dalam UU No. 3 Tahun 2025 tentang Perubahan atas UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI.

Kapuspen juga menekankan bahwa seluruh tindakan prajurit TNI dalam operasi ini dilakukan secara profesional, proporsional, dan sesuai ketentuan hukum. Ia menyebut keberhasilan menemukan senjata milik TNI yang sebelumnya dirampas sebagai bukti kekejaman kelompok separatis yang melakukan aksi brutal terhadap prajurit.

Namun demikian, ia juga menegaskan bahwa selain tindakan penindakan, TNI tetap mengedepankan pendekatan yang humanis dan berbasis dialog sebagai bagian dari strategi jangka panjang membangun stabilitas keamanan dan perdamaian di Papua.

“TNI tetap membuka ruang bagi anggota kelompok separatis yang ingin kembali ke pangkuan NKRI. Kami siap menyambut mereka dengan tangan terbuka, untuk bersama-sama membangun Papua yang damai, aman, dan sejahtera bagi seluruh masyarakat,” pungkasnya.

Related Post

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top