TANJUNG SELOR, KTV – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) terus mendorong kerja sama antarnegara melalui partisipasinya dalam Sidang ke-26 (7) Kelompok Kerja dan Sub Kelompok Kerja Sosial Ekonomi (KK/JKK) Sosek Malindo Kaltara–Sabah tahun 2024, yang digelar Rabu (18/6) di Ruang Rapat Gedung Gadis II, secara hybrid.
Staf Ahli Gubernur Kaltara Bidang Aparatur, Pelayanan Publik dan Kemasyarakatan, Ir. H. Syahrullah Mursalin, MP., hadir langsung dalam forum ini bersama jajaran, sementara sebagian peserta mengikuti secara daring. Agenda ini merupakan kelanjutan dari rapat teknis sebelumnya di Balikpapan (Juli 2024) serta pembahasan nasional yang dilangsungkan di Banda Aceh (Desember 2024).
Tiga bidang utama menjadi fokus diskusi, yaitu sosial budaya, ekonomi dan perdagangan, serta pengelolaan kawasan perbatasan dan keamanan. Dalam hal sosial budaya, kedua negara sepakat meningkatkan kerja sama melalui pertukaran partisipasi di acara budaya seperti Festival Kebudayaan Antarbangsa Tawau dan kegiatan serupa di Kaltara.
Pada sektor pendidikan, Kaltara dan Sabah menyatakan komitmen untuk mengembangkan pendidikan vokasi dan memperhatikan kebutuhan anak-anak dari keluarga pekerja migran.
Dalam sektor ekonomi, dibahas potensi kerja sama pada produk unggulan seperti kopi, kakao, dan lada, serta penerapan teknologi baru di perkebunan sawit. Kaltara juga mengusulkan pembentukan forum pengusaha lintas batas dan mendorong promosi Kalimantan sebagai destinasi wisata bersama Brunei dan Tawi-Tawi.
Isu konektivitas juga menjadi perhatian, seperti reaktivasi penerbangan Tarakan–Tawau, penambahan kapal feri di rute yang sama, serta dorongan agar PLBN Labang dan ICQS Bantul segera beroperasi penuh. Kaltara turut menegaskan pentingnya percepatan pembukaan pintu keluar-masuk di Sei Menggaris–Serudong melalui forum Joint Technical Committee (JTC) BCA.
Permasalahan banjir Sungai Sembakung–Pansiangan juga mengemuka. Kedua pihak sepakat membentuk tim teknis gabungan untuk mencari solusi teknis, termasuk pembangunan sistem peringatan dini. Pertemuan daring lanjutan digelar 15 November 2024 dan studi teknis direncanakan dimulai tahun 2025, menunggu persetujuan anggaran nasional.
Adapun poin penting yang menjadi perhatian untuk sidang berikutnya di tahun 2025 antara lain: reaktivasi jalur udara Tarakan–Tawau, koordinasi lintas kementerian untuk penanganan banjir, penetapan titik lintas batas Sei Menggaris–Serudong, serta percepatan pengoperasian penuh PLBN Sebatik yang diresmikan Oktober 2024 lalu.
Forum Sosek Malindo menjadi jembatan penting bagi Kaltara dalam memperkuat relasi strategis dengan Malaysia, khususnya Sabah, demi mendorong pembangunan kawasan perbatasan yang aman, sejahtera, dan berkelanjutan.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Staf Ahli Ekonomi dan Hubungan Antar Lembaga Ir. Wahyuni Nuzband, M.A.P., Staf Ahli Hukum dan Kesbangpol Robby Yuridi Hatman, S.Sos., MT., perwakilan perangkat daerah, biro terkait, serta Polda Kaltara.