TANJUNG SELOR – Program Beasiswa Kaltara Unggul 2025 kembali dibuka. Hal ini disampaikan oleh H. Basmar, Analis Kebijakan Ahli Madya dari Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setprov Kalimantan Utara (Kaltara), yang menyebutkan bahwa tahun ini kuota penerima mencapai 1.100 siswa untuk jenjang SMA/sederajat.
Menurut Basmar, dari total tersebut, alokasi terbagi ke dalam dua kategori: 70 persen untuk pelajar dari keluarga kurang mampu, dan 30 persen untuk siswa berprestasi, baik dari sisi akademik maupun non-akademik seperti olahraga.
“Seluruh siswa yang ingin mengetahui lebih jauh tentang pendaftaran bisa langsung mengecek Instagram resmi @birokesrakaltara,” imbau Basmar.
Besaran bantuan untuk siswa SMA/SMK dan SLB tahun ini juga mengalami peningkatan, yakni menjadi Rp1,5 juta, naik dari sebelumnya Rp1,2 juta.
Untuk peserta didik dari lembaga pendidikan keagamaan di bawah Kementerian Agama, baik yang berada di dalam maupun luar Kaltara, dana beasiswa disesuaikan. Madrasah Ibtidaiyah akan menerima Rp1,2 juta, sementara Madrasah Tsanawiyah memperoleh Rp1,5 juta. Namun demikian, jumlah penerima untuk kategori ini sedikit berkurang dibanding tahun sebelumnya, yaitu 388 orang di dalam provinsi dan 50 orang di luar provinsi.
Sementara itu, untuk jenjang pendidikan tinggi, yakni Diploma, S1, S2 hingga S3, tersedia total kuota 2.180 orang, termasuk 1.652 mahasiswa yang kuliah di luar Kaltara.
Ada peningkatan signifikan pada nilai beasiswa untuk jenjang ini:
-
Diploma: Rp2.250.000
-
Sarjana/D4/Profesi: Rp3.250.000
-
Magister (S2): Rp4.250.000
-
Doktoral (S3): Rp6.250.000
Peningkatan nominal tersebut disebabkan oleh dihapuskannya beasiswa untuk siswa SD dan SMP.
Basmar juga menjelaskan bahwa kebijakan pengurangan kuota bagi penerima di luar Kaltara diambil berdasarkan evaluasi penerima tahun sebelumnya, yang menunjukkan dominasi penerima dari dalam provinsi.
Secara khusus, Universitas Borneo Tarakan (UBT) dan Universitas Terbuka (UT) di Tarakan menjadi kampus dengan jumlah penerima beasiswa terbanyak. Pemerintah Provinsi Kaltara tetap berkomitmen memprioritaskan mahasiswa dalam daerah, meski masih menyediakan kuota bagi mereka yang kuliah di luar Kaltara.
Namun demikian, beasiswa untuk mahasiswa luar negeri tidak lagi diberikan pada tahun ini. Basmar menyebut alasan utama kebijakan ini adalah kesulitan dalam verifikasi data serta rekomendasi dari BPK RI demi mempermudah proses administrasi.
Total penerima beasiswa dari tingkat diploma hingga S3 di tahun 2025 diproyeksikan mencapai 3.718 orang.
