KOTA NUSANTARA, KTV – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) bersama Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) menyatakan komitmennya menjadikan Ibu Kota Nusantara sebagai pusat pertanian berkelanjutan. Upaya ini ditempuh melalui dua jalur utama, yakni pengembangan urban farming di kawasan inti Nusantara serta optimalisasi lahan pertanian di sekitar IKN, khususnya di Kecamatan Sepaku dan wilayah mitra lainnya.
Salah satu komoditas unggulan yang tengah dikembangkan adalah kopi liberika. Untuk memperkenalkannya lebih luas, OIKN bersama PATPI telah menanam bibit kopi liberika di kawasan Embung Mochammad Basuki Hadimuljono (MBH) pada 1 Oktober 2025, bertepatan dengan Hari Kopi Sedunia.
“Komitmen ini untuk menjadikan Nusantara bukan hanya pusat pemerintahan, tapi juga pusat pertanian berkelanjutan yang kompetitif,” ujar Deputi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN, Myrna Asnawati Safitri, Jumat (3/10/2025).
Menurut Myrna, penanaman kopi liberika juga menjadi bagian dari rencana menjadikan 10 persen area IKN sebagai kawasan produksi pangan dari total luas 322.429 hektare. Dengan demikian, berbagai kebutuhan pangan dapat dipenuhi langsung dari IKN. Kehadiran PATPI, lanjutnya, merupakan bentuk dukungan sinergi nasional untuk mewujudkan pertanian ramah lingkungan sekaligus mendukung konsep IKN sebagai forest city.
“Pertanian sangat vital, sebab sejak lama kesejahteraan masyarakat di wilayah IKN banyak ditopang oleh sektor ini. Tantangannya sekarang adalah mengembangkan pertanian perkotaan yang sesuai dengan konsep Nusantara,” jelasnya.
Senada dengan itu, Ketua PATPI, Giyatmi, menekankan pentingnya kopi liberika sebagai produk unggulan Nusantara. Ia menilai kopi tidak hanya memiliki nilai ekonomi dari hulu hingga hilir, tetapi juga berpotensi menjadi identitas daerah.
“Kunjungan kami ke Samarinda kali ini didorong oleh daya tarik IKN. Kopi liberika kami harap bisa menjadi pintu masuk untuk mengkaji sekaligus memperkuat pengelolaan pangan berkelanjutan di Nusantara,” ujar Giyatmi.