JAKARTA, KTV – Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat seiring dengan pergerakan positif bursa saham Asia dan global pada perdagangan Rabu (11/06).
Kondisi ini terjadi di tengah perhatian pelaku pasar terhadap kelanjutan perundingan antara Amerika Serikat dan China yang digelar di London, Inggris.
“Secara teknikal, kami melihat IHSG memiliki peluang penguatan terbatas dengan level support di 7.120 dan resistance di 7.330,” ujar Nico di Jakarta.
Ia menjelaskan bahwa pelaku pasar memiliki harapan besar terhadap hasil pertemuan pejabat tinggi kedua negara. Keberhasilan mereka menahan ego demi mencapai kepentingan bersama menjadi kunci terciptanya kesepakatan positif.
Pernyataan optimistis datang dari Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, yang menyebutkan bahwa pembicaraan berjalan dengan sangat baik. Hal ini menjadi sinyal positif di tengah minimnya sentimen yang mendukung pergerakan pasar.
Meski saat ini China berada dalam posisi kuat, negara tersebut tetap membutuhkan kesepakatan karena ekspor mereka mengalami penurunan paling tajam dalam lima tahun terakhir. Permintaan dari luar negeri terhadap produk industri China masih tinggi, namun permintaan domestik cenderung lesu.
Sementara itu, data tenaga kerja AS menunjukkan perlambatan. Nonfarm Payrolls turun dari 147.000 menjadi 139.000, dan Private Payrolls juga turun dari 146.000 menjadi 140.000. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku usaha AS masih berhati-hati terhadap prospek ekonomi, terutama akibat tekanan dari kebijakan tarif Presiden Donald Trump.
Di sisi lain, perhatian pasar juga tertuju pada rilis data inflasi AS untuk Mei 2025 yang diperkirakan tetap sebesar 0,2 persen secara bulanan dan naik menjadi 2,5 persen secara tahunan dari 2,3 persen di April. Proyeksi ini menunjukkan inflasi belum mengalami lonjakan signifikan, sebagian karena penundaan pemberlakuan tarif resiprokal, sementara tarif baru untuk baja dan aluminium sebesar 50 persen mulai berlaku pada 4 Juni 2025.
Dari dalam negeri, pelaku pasar menantikan hasil perundingan lanjutan antara Indonesia dan AS yang dijadwalkan berlangsung pekan ini di Washington DC, dengan delegasi resmi dari pemerintah Indonesia.
Sementara dari Eropa, tingkat pengangguran di Inggris tercatat naik menjadi 4,6 persen pada April 2025 dari 4,5 persen di bulan sebelumnya.
Adapun bursa saham AS ditutup menguat pada Selasa (10/6), dengan indeks Dow Jones naik 0,25 persen ke 42.866,87, S&P 500 menguat 0,55 persen ke 6.038,81, dan Nasdaq menguat 0,63 persen ke level 19.714,99.