JAKARTA, KTV – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menekankan bahwa pengembangan kawasan industri menjadi salah satu faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, terutama dalam menciptakan kesempatan kerja yang lebih luas dan berkualitas.
“Diharapkan kawasan industri dapat berfungsi sebagai penggerak utama dalam menciptakan pekerjaan yang layak dan berdaya saing,” ujar Menaker melalui keterangan resmi, Jumat (21/6).
Ia menyebutkan bahwa Kementerian Ketenagakerjaan memiliki tiga fokus strategis untuk mendukung keberlanjutan sektor industri, yakni peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja, transformasi hubungan industrial, serta penguatan kepatuhan terhadap norma ketenagakerjaan dan keselamatan kerja.
Dalam penguatan kompetensi, Kemnaker tengah mendorong modernisasi Balai Latihan Kerja (BLK) menjadi pusat pelatihan vokasional yang lebih relevan dengan tuntutan industri dan keterampilan masa depan. Kemnaker juga memperluas akses kerja bagi kelompok rentan seperti perempuan dan penyandang disabilitas.
Di sisi lain, strategi kedua menitikberatkan pada perubahan pendekatan hubungan industrial dari pola konfrontasi menjadi kemitraan berbasis visi bersama, dengan memperkuat dialog sosial antara perusahaan dan pekerja.
“Kita perlu membangun hubungan kerja yang dilandasi kepercayaan dan kerja sama, bukan sekadar aturan,” jelas Yassierli.
Sedangkan strategi ketiga, lanjutnya, difokuskan pada penegakan norma kerja dan penerapan standar K3 guna menciptakan lingkungan kerja yang aman, adil, dan berkelanjutan. Pemerintah juga meningkatkan pengawasan terhadap isu-isu krusial seperti penahanan ijazah, diskriminasi, pelanggaran hak pekerja setelah PHK, serta praktik pungli.
Untuk menunjang hal tersebut, Kemnaker memanfaatkan teknologi digital dalam sistem pengawasan dan pelaporan, serta mengajak partisipasi aktif para pemangku kepentingan guna membangun tata kelola ketenagakerjaan yang lebih transparan dan akuntabel.