TANJUNG SELOR – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara dari PDI Perjuangan, H. Hamka, menekankan agar eksekutif pemerintah mampu menciptakan realisasi belanja yang lebih ideal di tahun 2025.
Terutama pada triwulan awal, menurut Hamka fenomena belanja daerah lesu pada triwulan awal dan menumpuk pada akhir tahun anggaran sehingga dia berharap hal itu tidak terulang kembali.
“Belanja daerah yang ideal itu jika realisasi triwulan 1 itu 15 persen, lalu 40 persen di triwulan II dan 60 persen di triwulan III serta 90 persen di triwulan IV. Akan tetapi, yang terjadi dilapangan ini belum dapat terpenuhi,” jelas Hamka, pekan ini.
Oleh karenanya Hamka mendesak kinerja belanja OPD tidak ada lagi yang menumpuk di akhir tahun. Sehingga kontribusi belanja daerah terhadap pertumbuhan ekonomi bisa lebih optimal.
“Dengan ideal akan bisa mendongkrak perputaran ekonomi. Dan seharusnya per triwulan itu sudah dibagi,”ungkapnya.
Diakui oleh dia pula bahwa, penganggaran di pemerintah sudah mengikuti konsep kebijakan money follow program. Dimana pengalokasian anggaran mengikuti semua program yang telah ditentukan bersama menjadi prioritas.
“Jadi jika program kegiatan sudah terencana dengan baik dari sisi penganggaran serta perencanaannya, per triwulan sudah diatur, sehingga berdampak ke masyarakat dan pelayanan publik,” bebernya.
Kemudian realisasi belanja yang ideal dikatakan dia menjadi salah satu yang harus mendapat atensi setiap OPD. Perlu dilakukan perbaikan agar potret di tahun 2025 bisa lebih baik.
“Seluruh OPD harus berbenah setiap tahun, Yang paling penting itu perhatikan per triwulan, baik progres fisik maupun keuangan,” tutupnya.(*)