Gubernur Kaltara Tampilkan Potensi Strategis Daerah di Seminar Nasional The Legend of Pongtiku II

TORAJA UTARA, KTV – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum., menjadi salah satu pembicara utama dalam Seminar Nasional “The Legend of Pongtiku II” yang berlangsung di Ballroom D’Rij Hotel, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, pada Senin (7/7). Seminar ini digagas oleh Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) dengan tema “Peran Sulawesi sebagai Interkoneksi Indonesia Menghadapi 100 Tahun Indonesia.”

Dalam forum strategis tersebut, Gubernur Zainal menyampaikan peran vital Kalimantan Utara dalam pembangunan nasional. Ia menjelaskan bahwa Kaltara saat ini berada di jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, yang menghubungkan perdagangan laut strategis, dan menjadi lokasi Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI), yang kini telah menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) seluas 11.000 hektare dan direncanakan berkembang hingga 30.000 hektare.

“Kawasan industri di Kaltara ini punya potensi tiga kali lipat dibandingkan kawasan seperti Kendal dan Tuban. Ini peluang emas bagi pertumbuhan investasi dan percepatan ekonomi wilayah,” ungkap Zainal.

Ia juga menyoroti cadangan energi bersih Kaltara yang sangat besar. Dengan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) hingga 22.000 megawatt, wilayah ini dinilai mampu memenuhi kebutuhan listrik tidak hanya di Kalimantan, tetapi juga untuk wilayah sekitarnya.

“Kaltara punya energi untuk dibagikan ke luar daerah. Ini menjadi kontribusi besar kami terhadap ketahanan energi nasional,” lanjutnya.

Dalam sektor kesejahteraan, Gubernur menyebut bahwa angka kemiskinan sempat naik pada masa pandemi COVID-19, namun mulai menurun sejak 2023 berkat berbagai program pemberdayaan dan kebijakan yang diterapkan.

Ia juga mendorong dukungan lebih lanjut dari pemerintah pusat serta kementerian untuk mempercepat pengembangan wilayah dengan potensi besar namun membutuhkan penguatan pembangunan.

Data BPS 2022 menunjukkan bahwa sektor pertambangan menyumbang lebih dari sepertiga Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltara, dengan total Rp138,72 triliun. Komoditas unggulannya meliputi minyak, gas, emas, dan kelapa sawit (CPO).

Di bidang pertanian, Kaltara memiliki lahan pertanian seluas 7,8 juta hektare, termasuk 8.260 hektare sawah aktif. Salah satu produk khasnya adalah varietas kopi jantan dengan ciri khas biji tunggal. Di sektor perikanan, tambak organik dengan skala luas – hingga 25 hektare per unit – mampu menghasilkan udang windu dan kepiting bakau yang menjadi andalan ekspor.

Di sektor pariwisata, Kaltara memiliki lebih dari 40 desa wisata aktif. Zainal berharap adanya konektivitas yang lebih baik antara Kalimantan dan Sulawesi agar sektor ekonomi kreatif dan pelestarian budaya dapat berkembang lebih optimal.

“Kami siap menjadi simpul pertumbuhan ekonomi hijau dan kesejahteraan nasional. Kaltara terbuka untuk kolaborasi, termasuk dengan wilayah Sulawesi dan lainnya,” tegasnya.

Seminar ini turut menghadirkan sejumlah tokoh nasional dan kepala daerah seperti Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, Gubernur Sulawesi Tenggara Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko, serta Rektor Universitas Kristen Indonesia (UKI) Toraja Prof. Dr. Oktavianus Pasoloran.

Related Post

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top