TANJUNG SELOR, KTV – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. H. Zainal A. Paliwang, SH., M.Hum memberikan respons positif atas ide-ide yang disampaikan Duta Besar (Dubes) Republik Seychelles, Nico Barito, dalam kunjungannya ke Kaltara pada Senin (21/7) pagi.
Sebagai tindak lanjut, Gubernur langsung menginstruksikan kepada jajaran perangkat daerah untuk segera membentuk tiga tim kerja, yakni tim pengembangan ekonomi, konservasi, dan pariwisata. Pembentukan tim ini dipimpin oleh Penjabat Sekretaris Provinsi guna menyiapkan strategi menjadikan Kaltara lebih dikenal secara global.
“Segera bentuk minimal tiga tim, masing-masing untuk konservasi, pariwisata desa adat, dan pengembangan lainnya,” tegas Gubernur.
Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan terima kasih atas kehadiran Dubes Seychelles di Kaltara setelah sebelumnya bertemu di Jakarta. Kunjungan ini disebutnya membawa harapan baru untuk pengembangan daerah.
“Kehadiran beliau sangat penting untuk memaparkan ide-ide yang dapat memajukan Kaltara,” kata Gubernur Zainal.
Ia menyampaikan bahwa Pemprov Kaltara telah menjalin sejumlah kerja sama regional dan bilateral, seperti dalam forum Sosek Malindo dan BIMP-EAGA. Tak hanya itu, program internasional seperti Heart of Borneo juga menjadi bagian dari upaya konservasi dan pembangunan berkelanjutan di wilayah perbatasan Kalimantan.
Kaltara, yang dikenal sebagai Bumi Benuanta, memiliki keunikan budaya dengan suku asli seperti Bulungan, Tidung, dan Dayak. Gubernur meyakini keberagaman budaya ini bisa menjadi daya tarik tersendiri di kancah internasional.
Menurutnya, ide-ide Dubes Nico Barito sangat tepat dalam membantu mendorong potensi Kaltara agar lebih berkembang. Pengalaman luas Dubes Seychelles di bidang lingkungan, mineral, investasi, hingga pariwisata disebutnya sebagai aset penting dalam mendukung kemajuan daerah.
“Terima kasih atas kunjungan dan masukan-masukannya. Kami siap menyambut kerja sama ini untuk mempercepat pembangunan di Kaltara,” ujar Gubernur.
Gubernur juga meminta agar seluruh OPD yang berkaitan aktif berdiskusi dan terlibat dalam program ini.
Sementara itu, Dubes Nico Barito menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat masyarakat Kaltara, khususnya di Tarakan dan Tanjung Selor. Ia menilai Kaltara memiliki potensi besar dalam pengelolaan sumber daya alam, wisata, dan investasi yang dapat meningkatkan pendapatan daerah jika dikelola dengan benar.
“Pembersihan pantai, penanaman mangrove, hingga budidaya ikan dan udang organik bisa menjadi sumber ekonomi baru,” kata Nico.
Nico juga menyampaikan bahwa dengan keterlibatan masyarakat dan pengelolaan yang baik, kawasan konservasi di Kaltara dapat terus terlindungi setidaknya selama satu dekade ke depan.
“Kami membayangkan adanya kerja sama dengan perbankan seperti Bank Mandiri untuk membentuk dana konservasi dan pengembangan. Dengan demikian, Kaltara akan memiliki ketahanan sumber daya untuk masa depan,” pungkasnya.