Gubernur Kaltara Resmi Buka Konferensi Perhiptani, Dorong Penyuluh Perkuat Sektor Pertanian

TARAKAN, KTV – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum, membuka secara resmi Konferensi Wilayah Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Provinsi Kaltara yang digelar di Aula Asrama Haji Kota Tarakan, Selasa (30/9).

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga melantik jajaran pengurus baru Perhiptani Kaltara untuk periode 2025, sembari menyampaikan apresiasi kepada panitia pelaksana atas dedikasi dan kerja keras yang telah mereka tunjukkan.

“Konferensi ini bukan sekadar pertemuan, tapi juga forum penting untuk memperkuat sinergi antara penyuluh, petani, pelaku usaha, akademisi, dan pemerintah. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Temu Karya dan Temu Usaha yang mempertemukan pelaku sektor pertanian dari seluruh kabupaten di Kaltara,” ujar Gubernur dalam sambutannya.

Ia menegaskan pentingnya peran strategis para penyuluh dalam mendukung ketahanan pangan nasional, sembari mengutip pernyataan Bung Karno, “Pangan adalah hidup matinya suatu bangsa,” sebagai pengingat atas tanggung jawab besar yang dipikul.

Gubernur Zainal juga mengapresiasi dukungan dari Kementerian Pertanian RI yang terus memberikan perhatian melalui berbagai program pertanian untuk Kaltara. Ia menekankan bahwa keberhasilan implementasi program-program tersebut sangat bergantung pada peran aktif para penyuluh di lapangan.

Konferensi ini juga bertepatan dengan pelaksanaan Pekan Daerah (PEDA) ke-3 Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kaltara, yang turut memperkuat semangat kolaborasi antar pemangku kepentingan di sektor pertanian.

Pada momen tersebut, Gubernur menyampaikan tiga harapan utama: pertama, menjadikan Kaltara sebagai lumbung pangan nasional dan sentra produksi komoditas ekspor pertanian; kedua, meningkatkan partisipasi generasi muda, khususnya Generasi Z dan petani milenial, untuk terjun ke dunia pertanian dengan mengadopsi teknologi modern seperti mekanisasi dan kecerdasan buatan (AI); dan ketiga, memperkuat kelembagaan penyuluh agar memiliki daya saing tinggi baik di tingkat nasional maupun internasional.

Ia menambahkan bahwa di era digital seperti sekarang, teknologi menjadi pendorong utama transformasi pertanian. “Kini, petani muda bisa mengelola usaha pertanian cukup dengan ponsel pintar di tangan mereka,” tuturnya.

Gubernur Zainal menutup sambutannya dengan mengajak seluruh pihak—baik pemerintah pusat dan daerah, penyuluh, hingga petani—untuk terus bergotong royong membangun sektor pertanian Kaltara menuju kemandirian pangan dan kesejahteraan masyarakat.

“Konferensi ini jangan hanya jadi seremoni, tapi momentum untuk memperkuat kapasitas SDM penyuluh. Jadikan ini ajang bertukar pengalaman, mempererat kolaborasi, dan meneguhkan komitmen membangun Kaltara yang Maju, Makmur, dan Berkelanjutan,” pungkasnya.

Related Post

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top