Gubernur BI Tekankan Tiga Strategi Hadapi Tantangan Global di Forum IMF-WB

WASHINGTON D.C. — Pertemuan Musim Semi Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (WB) yang berlangsung pada 22–26 April 2025 membahas berbagai tantangan global, termasuk outlook ekonomi dunia, penurunan kemiskinan, dan perubahan dinamika perdagangan internasional. Delegasi Indonesia, dipimpin oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan Menteri Keuangan RI, turut hadir mewakili negara-negara Asia Tenggara dalam Southeast Asia Voting Group (SEAVG).

Dalam forum tersebut, Perry Warjiyo menyoroti tiga poin penting untuk menghadapi ketidakpastian global. Pertama, ia mendorong IMF berperan aktif dalam memperjuangkan perdagangan internasional yang terbuka guna mendukung pertumbuhan ekonomi. Ia menekankan bahwa IMF, sebagai lembaga yang mewakili 191 negara, harus tegas menjaga stabilitas makroekonomi dan keuangan global.

Kedua, Perry menggarisbawahi komitmen ASEAN terhadap sistem perdagangan multilateral yang inklusif dan berbasis aturan. Ia juga mendukung arahan IMF untuk memperkuat perdagangan intra-regional, diversifikasi ekspor, integrasi pasar modal, dan reformasi struktural untuk meningkatkan permintaan domestik.

Ketiga, Perry mengapresiasi langkah IMF dalam memperkuat surveilans berbasis Integrated Policy Framework (IPF). Ia menegaskan bahwa pengalaman Indonesia dalam menerapkan bauran kebijakan IPF telah efektif menjaga stabilitas ekonomi nasional dari guncangan global. Perry juga berharap IMF mempercepat penguatan jaringan pengaman keuangan global, termasuk melalui kerja sama Chiang Mai Initiative Multilateralisation (CMIM) dan reformasi kuota IMF.

Di tengah diskusi, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 juga sepakat mempererat kerja sama untuk menghadapi ketidakpastian global, termasuk dampak tarif Amerika Serikat terhadap ekonomi dunia. Mereka mendorong reformasi Multilateral Development Bank (MDB), pengelolaan utang berkelanjutan, dan peningkatan pertumbuhan negara berkembang, khususnya di Afrika.

Hasil pertemuan dirangkum dalam IMFC Chair’s Statement, yang menegaskan pentingnya tiga strategi utama: penyelesaian ketegangan dagang, penguatan kebijakan fiskal dan moneter, serta dorongan reformasi struktural untuk pertumbuhan jangka panjang.

Selengkapnya tentang hasil pertemuan ini dapat diakses melalui tautan: IMFC Chair’s Statement.

Related Post

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top