Festival Ramadan Kukar: Perpaduan Spirit Keagamaan dan Penggerak Ekonomi Lokal

KUTAI KARTANEGARA, KTV – Festival Ramadan di Kutai Kartanegara (Kukar) terus berkembang menjadi ajang yang tidak hanya memperkuat nilai keagamaan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.

Salah satu kegiatan yang menjadi sorotan adalah IRMA Ramadan Fair ke-3, yang berlangsung di Masjid Agung Sultan Sulaiman, Tenggarong, pada 22-27 Maret 2025. Acara ini sukses menarik partisipasi luas, baik dari masyarakat umum maupun pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM).

IRMA Ramadan Fair Dorong Ekonomi Kreatif
Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Sekretariat Kabupaten (Setkab) Kukar, Dafip Haryanto, menilai festival ini menjadi bukti nyata bagaimana kegiatan keagamaan dapat berjalan beriringan dengan penguatan ekonomi kreatif.

“IRMA Ramadan Fair bukan sekadar ajang perayaan, tetapi juga momentum untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Keberadaan Lorong Pasar Ramadan, misalnya, menjadi ruang bagi UMKM untuk berkembang,” ungkapnya pada Jumat (27/3/2025).

Festival ini membuka peluang bagi pelaku UMKM untuk menjajakan berbagai produk, mulai dari kuliner khas Ramadan hingga kerajinan tangan, yang turut menggerakkan ekonomi lokal.

Peran Generasi Muda dalam Festival Ramadan
Selain dampak ekonomi, Dafip juga mengapresiasi peran aktif remaja Masjid Agung dalam mengelola dan menyukseskan kegiatan ini. Menurutnya, keterlibatan generasi muda sangat penting dalam menjaga keberlanjutan tradisi keagamaan serta mendorong inovasi di tengah masyarakat.

“Antusiasme para remaja dalam menyukseskan acara ini luar biasa. Mereka tidak hanya menjadi bagian dari syiar Islam, tetapi juga turut membangun ekonomi lokal melalui berbagai aktivitas yang mereka inisiasi,” tambahnya.

Harapan untuk Masa Depan Festival Ramadan Kukar
Dafip berharap IRMA Ramadan Fair dapat terus berkembang dan menjadi agenda tahunan yang memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat Kukar.

“Kegiatan ini membuktikan bahwa nilai-nilai keislaman dan penguatan ekonomi bisa berjalan seiring. Semoga di tahun-tahun mendatang, festival ini semakin memperluas dampaknya dan menjadi ikon Ramadan yang lebih besar,” tutupnya.

Dengan perpaduan nilai religius dan ekonomi kreatif, Festival Ramadan Kukar diharapkan tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga penggerak pertumbuhan ekonomi dan pemersatu masyarakat dalam keberagaman.

Related Post

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top