TENGGARONG, KTV – Keterlibatan perempuan dalam dunia politik terus didorong oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan (DP3A) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Hal ini merupakan upaya dari mewujudkan Pengarusutamaan Gender (PUG), untuk Kukar yang lebih setara dan adil dalam hal gender.
Keterlibatan perempuan dalam dunia politik sendiri telah ditetapkan secara regulasi di tiap daerah, yakni 25 persen. Kukar, bersama kabupaten dan kota lain di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) cenderung mencapai angka 15 hingga 20 persen. Kukar pun biasanya menyentuh angka 15 persen, namun di tahun 2024 ini meningkat hingga 17 persen.
“Memang 17 persen ini masih jauh dari 25 persen, namun ini kemajuan. Dan kita akan terus mendorongnya,” jelas Bambang, Rabu (1/5).
DP3A Kukar, ujar Bambang, terus mendorong keterlibatan perempuan di dunia politik. Baik melalui edukasi maupun sosialisasi, sehingga para wanita dapat ikut terlibat dalam perencanaan, monitoring, implementasi hingga evaluasi seluruh kebijakan dan pembangunan daerah. Tidak berbeda dengan lelaki. Meski memang, saat ini budaya patriarki masih sangat melekat di Indonesia.
Dimana, lelaki dalam dunia sosial, budaya hingga politik masih mendominasi. Sehingga membuat akses perempuan terhadap berbagai sumber daya terbatas. Padahal, perempuan juga memiliki peran yang sama. Untuk itu, Bambang pastikan DP3A akan hadir untuk mendorong kesetaraan ini, serta mendorong perempuan untuk lebih terlibat.
“Sampai saat ini kami terus memberikan advokasi terhadap perempuan untuk mendongkrak keterlibatan mereka di dunia politik,” tutupnya.(**)