Benteng Fort Willem I Ambarawa Disulap Waskita Jadi Destinasi Wisata Baru

JAKARTA, KTV – PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengumumkan bahwa proses pemeliharaan tahap awal penataan kawasan Benteng Fort Willem I atau Benteng Pendem di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, telah rampung. Kawasan bersejarah ini kini siap menyambut kedatangan wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri.

Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menyampaikan bahwa wilayah yang terletak di kaki Gunung Ungaran tersebut akan segera dibuka untuk publik sebagai salah satu tujuan wisata unggulan baru di Jawa Tengah.

“Kami optimis, kawasan ini dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan internasional yang datang ke Ambarawa,” ujar Ermy dalam rilis resmi, Selasa (3/6).

Penataan ulang benteng terbesar di Jawa yang dibangun pada abad ke-19 ini bukan pekerjaan mudah. Proses revitalisasi dilakukan tanpa mengubah struktur asli bangunan, sambil memperkuat bagian-bagian tertentu dengan pelapisan khusus (coating) agar tidak mudah rusak atau berlumut.

“Dengan pengalaman lebih dari 64 tahun di sektor konstruksi, kami berhasil menyelesaikan proyek ini dengan tetap menjaga kualitas dan ketepatan waktu. Kami merasa terhormat dapat berkontribusi dalam pelestarian warisan budaya Jawa Tengah,” tambahnya.

Berdasarkan SK Bupati Semarang Nomor 432/0112/2021, Fort Willem I telah ditetapkan sebagai situs cagar budaya tingkat kabupaten dan juga masuk dalam kategori bangunan cagar budaya sesuai dengan PP Nomor 16 Tahun 2021.

Proyek senilai Rp152,5 miliar tersebut mencakup pekerjaan konservasi bangunan, pengembangan infrastruktur, serta penataan lansekap dan ruang terbuka di sekitar kawasan benteng.

Secara keseluruhan, area Benteng Pendem mencakup lahan seluas sekitar 27.286 m², dilengkapi dengan area parkir seluas 6.429 m² dan akses jalan sepanjang 5.873 m².

“Selaras dengan misi pemerintah, kami berharap kawasan ini dapat dimanfaatkan tak hanya sebagai tempat rekreasi, namun juga menjadi sarana edukatif bagi masyarakat untuk belajar tentang warisan arsitektur cagar budaya,” tutup Ermy.

Related Post

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top