JAKARTA, KTV – Alex Pereira, mantan juara kelas berat ringan UFC (93kg), menyatakan komitmennya untuk kembali bertarung demi merebut gelar yang sempat direbut Magomed Ankalaev. Petarung asal Brasil ini mengungkapkan bahwa duel ulang menjadi prioritas utamanya dan kemungkinan akan berlangsung pada kuartal akhir 2025.
“Rematch itu tujuan saya. Itu yang saya incar dan saya yakin akan terjadi. Memang belum dibicarakan secara rinci, tapi mungkin sekitar September hingga November,” ujar Pereira seperti dilansir dari MMA Fighting, Selasa (3/6).
Pereira harus merelakan sabuk juaranya usai takluk dari Ankalaev lewat keputusan juri dalam pertarungan Maret 2025 lalu. Ketidakjelasan mengenai pertarungan ulang sempat memicu spekulasi, bahkan Ankalaev menyebut melalui media sosial bahwa Pereira tidak menunjukkan tanda-tanda ingin kembali ke oktagon, dan dirinya pun mulai mempertimbangkan penantang baru.
Menanggapi hal tersebut, Pereira akhirnya angkat bicara. Ia menegaskan bahwa laga ulang tetap menjadi target utama dan dirinya hanya butuh waktu untuk pemulihan fisik dan mental.
Dikenal dengan julukan “Poatan”, Pereira menuturkan bahwa selama ini publik sudah terbiasa melihatnya berlaga secara aktif. Ia bahkan tercatat empat kali bertarung dalam satu tahun—jumlah yang tidak lazim untuk sebagian besar atlet MMA profesional.
Maka dari itu, menurutnya, anggapan bahwa ia telah “habis” atau selesai hanya karena vakum selama beberapa bulan adalah hal yang tidak masuk akal. Saat ini, ia memilih untuk mengambil waktu istirahat guna memulihkan diri dari cedera dan berencana melakukan pelatihan intensif di Brasil selama sebulan.
Sebelum kekalahannya dari Ankalaev, Pereira dikenal sebagai spesialis KO dan sempat mencatat deretan kemenangan gemilang. Dalam laga terakhir, meski berhasil menunjukkan pertahanan takedown yang kuat, ia tidak mampu melancarkan serangan efektif.
Untuk menghadapi rematch, Pereira menyebutkan akan membawa pendekatan baru. “Ada beberapa penyesuaian kecil tapi penting. Bukan perubahan gaya bertarung secara menyeluruh, melainkan peningkatan dalam teknik tertentu,” ungkapnya.
