SEMARANG, KTV – Prosesi Ulambana yang digelar di Vihara Mahavira Graha Semarang pada Sabtu–Minggu (24–25/8/2024) diikuti umat Buddha dari berbagai daerah di Indonesia. Tak hanya warga Kota Semarang, umat dari sejumlah kota di Jawa Tengah, Sumatra, hingga Jakarta turut hadir. Rangkaian kegiatan meliputi sembahyang dan pelarungan seribu pelita di Pantai Marina.
Usai melakukan doa bersama untuk leluhur, para umat berjalan kaki dari Vihara menuju pantai sambil membawa pelita berisi harapan dan doa, yang kemudian dilepaskan ke laut.
Menurut Suhu Chuan Chi, Ulambana selalu digelar pada bulan ketujuh penanggalan Lunar. Bagi umat Buddha, bulan ini dimaknai sebagai waktu untuk berbakti kepada orang tua, menebarkan kebajikan, serta berbagi kebaikan bagi semua makhluk. “Melarung pelita di laut mengandung makna agar doa dan kesabaran kita seluas samudra,” jelasnya.
Pada hari kedua, Minggu (25/8/2024), prosesi dilanjutkan dengan persembahan bagi seluruh makhluk hidup di vihara yang berlokasi di Jalan Marina Raya. “Kami berdoa agar setiap makhluk dapat memperoleh kehidupan yang lebih baik di masa mendatang,” tambah Suhu Chuan Chi.