TENGGARONG, KTV – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang digelar pada Selasa, 22 April 2025 di Gedung Bappeda Kukar, menjadi ajang penting evaluasi capaian makro daerah selama empat tahun terakhir.
Plt. Kepala Bappeda Kukar, Syarifah Vanesa Vilna, menyampaikan bahwa indikator-indikator makro menunjukkan tren positif. Salah satunya adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kukar yang meningkat dari 75,95 pada 2023 menjadi 76,57 di tahun 2024. Peningkatan ini didukung oleh naiknya rata-rata lama sekolah menjadi 9,27 tahun, harapan lama sekolah 13,65 tahun, serta angka harapan hidup 74,33 tahun.
Dari sisi ekonomi, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Kukar juga mengalami kenaikan signifikan, dari 2,55% pada 2021 menjadi 5,13% pada 2023. Pertumbuhan ini ditopang sektor pertambangan dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Namun, pada 2024, Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita turun dari Rp270,71 juta menjadi Rp259,19 juta akibat meningkatnya jumlah penduduk dan anjloknya harga batu bara.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tercatat 4,11%, masih tergolong rendah dibandingkan nasional dan provinsi, meski mengalami sedikit kenaikan akibat tidak seimbangnya pertumbuhan lapangan kerja dengan partisipasi kerja.
“Meski ada fluktuasi, kita masih berada di jalur positif. Konsistensi dalam perencanaan sangat krusial agar pembangunan benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat Kukar,” tegas Vanesa.
Sebagai informasi, Kukar juga meraih penghargaan APBD Award 2023 dari Kemendagri atas capaian realisasi pendapatan daerah, menegaskan komitmen Pemkab Kukar dalam mempercepat pembangunan berbasis data dan kebutuhan masyarakat.